Home
/
History
/
__ 3. Apa Peran Dan Tugas Rounin Di Masa Rezim Tokugawa! __ Is a a Teeth Assistants Attitument Ten

Question

__ 3. Apa peran dan tugas rounin di masa rezim Tokugawa! __ is a a teeth assistants attitument ten

Solution

Expert Verified
4.3 (313 Votes)
Aidan Veteran ยท Tutor for 9 years

Answer

Rounin di masa rezim Tokugawa (1603-1867) adalah samurai tanpa tuan. Status ini bisa dicapai karena beberapa hal, antara lain:* **Tuan mereka meninggal dan tidak ada ahli waris yang meneruskan kepemimpinan klan.** Dalam kasus ini, seluruh pengikut samurai, termasuk para prajurit, menjadi rounin.* **Tuan mereka dilucuti dari kekuasaannya oleh Shogun.** Hal ini bisa terjadi karena berbagai alasan, seperti pemberontakan atau salah urus.* **Rounin meninggalkan tuan mereka secara sukarela.** Ini bisa terjadi karena ketidaksetujuan dengan kebijakan tuan mereka atau karena alasan pribadi lainnya.* **Rounin dipecat oleh tuan mereka.** Ini bisa terjadi karena pelanggaran kode etik samurai atau karena ketidakmampuan.Kehidupan seorang rounin sangat bervariasi. Beberapa rounin berhasil menemukan tuan baru dan kembali ke kehidupan sebagai samurai. Namun, banyak yang berjuang untuk bertahan hidup, seringkali terpaksa melakukan pekerjaan kasar atau menjadi tentara bayaran. Beberapa rounin menjadi penjahat, sementara yang lain memilih untuk hidup sebagai pengembara.**Peran dan tugas rounin, karena status mereka yang tanpa tuan, tidak terdefinisi secara formal.** Mereka tidak memiliki kewajiban khusus kepada siapa pun dan bebas untuk mengejar tujuan mereka sendiri. Namun, mereka tetap diharapkan untuk mematuhi kode etik samurai, *bushido*.Beberapa rounin menggunakan keterampilan mereka untuk menjadi pengawal, guru bela diri, atau bahkan pedagang. Yang lain terlibat dalam kegiatan ilegal, seperti perjudian dan perampokan. Ada juga rounin yang mengabdikan diri pada studi sastra dan seni.Meskipun beberapa rounin mencapai kesuksesan dan ketenaran, banyak yang hidup dalam kemiskinan dan ketidakpastian. Kehidupan seorang rounin seringkali digambarkan sebagai kehidupan yang sulit dan berbahaya. Mereka adalah simbol dari ketidakstabilan sosial dan politik pada masa rezim Tokugawa.